Menikah (4)

Perencana hidup yang terbaik hanyalah Allah Azza Wajalla. Rendra merasakan Wika menjauhinya. Laki-laki itu berniat kabur di hari pertunangan yang direncanakan ayahnya. 


Malam perkenalan dengan Laksmi membuatnya berpikir bahwa keputusan ayahnya tidak dapat diganggu gugat. Jalan terakhir yang diharapkan laki-laki itu mampu menghentikan keputusan ayahnya adalah bicara dengan ibu.


"Ibu, bantu Rendra menolak rencana ayah." 

"Jangan khawatir, Ren. Ibu sudah bicara pada ayahmu panjang lebar. Sementara kamu ikuti saja dulu apa mau ayahmu," kata ibu lembut. Tangan halusnya membelai kepala anak laki-laki yang dikasihi. Terlihat jelas sentuhan itu mendamaikan Rendra ketika laki-laki itu merebahkan kepala di pangkuan wanita paling baik di dunia. 


Hari pertunangan kurang tiga minggu lagi. Rendra bertekad menemui Wika. Sebuah notifikasi pesan terdengar dari gawai. Kebetulan Wika juga menginginkan pertemuan dengan kekasihnya. 


"Ren, benar kata ibu. Kamu ikuti saja dulu apa kata ayah."


"Wika... Kamu...?" Rendra menggenggam kedua tangan wanita pujaannya. Ada riak di hati yang terpancar dari sorot bola matanya. 


"Kamu mencintaiku, kan, Wik?" 

Wika menggangguk menatap dalam laki-laki baik di hadapannya. Menghela napas sebelum melanjutkan bicara.


"Iya... Aku mencintaimu." Nada lemah tertangkap oleh Rendra. 


"Ren... jika kita berjodoh Allah pasti menunjukkan jalan untuk kita bersatu." 

Kata-kata Wika menusuk hati Rendra. Genggaman tangan itu melemah. 


"Wik, aku ingin kita berusaha. Tolong jangan hancurkan aku dengan semangatmu yang mengendur." 


Wika tersenyum lalu mengusap tangan Rendra yang lepas dari genggamannya. 


"Kamu temani ibu belanja, Ren. Sementara kamu fokus pada masalahmu aku doakan hal baik yang akan terjadi buat kamu, buat aku, dan buat orang tuamu." 


-------------------------------

bersambung...


#Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan menulis ODOP7. 

#oktober 

#nulisodop7 

#tokyo 


#OneDayOnePost 






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Hitam Putih karya Andriyana

Ulasan Cerita Historical Fiction (Rara Mendut / Roro Mendut)

Biografi PJ Yah Dyah