Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

#storialpicstorychallenge

Gambar
#storialpicchallenge #spsc_WorstBday   #tantangan menulis  #30dayswritingchallenge #1tahunstorial Ulang tahun? Aku selalu melongo jika berbincang hal yang satu itu. Tidak pernah ada Ultah yang buruk. Semua peringatan itu pasti baik. Ya minimal doa-doanya pasti yang baik-baik karena yang berdoa cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Itu kata Bapakku. Hari ini aku siram-siram halaman rumah yang tidak seberapa. Bunga Kamboja pink ku sudah mekar. Warnanya sangat menggoda. Ranum dan mencolok. Seandainya ada yang ulang tahun akan aku petik bunga cantik itu. Aku tidak pernah punya ulang tahun yang buruk, karena aku tidak pernah merasakan perayaan uang tahun. Semua peringatan itu baik. Minimal dengan doa-doa yang baik. Kata Bapakku ....

Giveaway untuk dapetin novel thriller mau kan? Sila ikutan ya ...

http://dionyulianto.blogspot.co.id/2016/11/blogtour-dan-giveaway-seaside.html?m=1

Patah Hati

Penulis : De' Gendhuk    Sinopsis : Seorang laki-laki yang baru merasakan merindu dan mencintai tiba-tiba harus terhempas ke tempat yang tidak pernah terbayangkan. Hanya karena terlambat mengungkapkan perasaannya. ▪Kiky : Hey, si ganteng ini mulai mendekatiku lagi. Sudah dua tahun aku dibiarkan dalam kesunyian. Dia memang sengaja menyembunyikan diriku. Hanya malam-malam dia berani mendekat, mengelus, meniup wajahku dan menyentuh seluruh diriku. Kemudian Dia akan menatapku, dalam. Dan kami pun larut bersama sejuta rasa. Aku selalu tidak mampu berbuat apa-apa ketika laki-laki ganteng itu melakukannya hampir tiap malam. Hal yang paling menyebalkan pasti di penghujung pertemuan, karena Dia selau menyebut nama Aisyah. ▪Danang : Maafkan aku selalu menjauhkanmu dari orang-orang, Ki. Jika keberadaanmu mereka ketahui, pasti mereka akan menuduhku lemah dan cengeng. Tapi aku benar-benar membutuhkanmu, Ki. Hanya kamu teman berbincang. Kamu-lah yang selalu menemani resahku. • Philip :

"Sabtu dan Bapak"

"Kak Fandi, yang ini bagus nggak?" Adikku menunjukkan baju di depanku.  . "Yang itu kan masih kegedean, Pin." Dia lari keluar kamarku, tak lama masuk lagi membawa bajunya yang lain.  . "Kalau yang ini... bagus nggak?"  . "Buat apa sih pakai baju? Biasanya juga pakai kaos?" Tapi dia tidak mempedulikan pertanyaanku. . "Bagus nggak, Kak?" . "Ipiiiin... Kenapa sih dari tadi ribut soal baju?!"  Aku mulai kesal melihat adikku bolak-balik ke kamarku menenteng baju dan kaos berbeda. . "Besok kalau penampilanku jelek, gimana coba?" . "Ya biarin aja." . "Nggak bisa gitu dong, Kak?!"  Kali ini adikku yang terlihat kesal dengan sikapku. . "Kak Fandi nggak sayang sama Bapak?!" . Bapak? Kali ini aku yang kaget. Jadi Ipin mengharapkan Bapak  datang? Lalu pengertian yang selama ini kutanamkan pada adikku tidak terekam sama sekali di benak maupun di hatinya? . "Pin, Kak Fandi kan perna

CAHAYA MU

Karya : Gendhuk Gandhes . Bismillahirohmanirrohim, . Dalam tiap sujud hamba, Getar alunan ayat-ayat MU membasahi hati, melelehkan nurani, . Ada kehampaan jika hamba terlalu jauh dari MU, Gelisah dan kesamaran begitu dalam jika hamba tepis seruan MU hingga di ujung waktu, Hamba menjadi sangat rapuh tanpa cahaya MU, tapi hamba juga tidak merasa kuat untuk meraih cahaya MU, dan ... KAU hamba genggam dalam hati. . . Hamba hanya mampu membaca kitab-MU, kemudian hamba merasa religius dan puas secara spiritual tanpa hamba mampu menggali ilmu di dalamnya. . Dalam helai ayat-ayat MU, ada banyak makna yang seharusnya menggugah hati, memicu langkah, agar cahaya berlapis itu mampu KAU resapkan pada hamba, . Hidayah yang KAU sodorkan beserta syariatnya laksana minyak zaitun paling bagus dan bersih, cahaya yang tegak, tidak kotor, tidak bengkok. . Hamba seharusnya mencari tahu, Agar hamba mampu menyodorkan diri untuk KAU pilih mendapatkan cahaya MU . Ada janji dari MU

Giveaway bagi penulis muda yang berminat menyalurkan kemampuan menulisnya, sila simak dan segera ikutan...

Gambar

Chapter ~ Akhir Ambisi RM. Sastro Sumitro (www.Storial.Co/book/ambisi-sesat)

Hai Meskipun RM. Sastro Sumitro sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, bukan berarti dirinya sudah sembuh total. Seminggu sekali dia tetap harus memeriksakan perkembangan kesehatannya. Sebuah kursi roda masih diperlukan menopang kegiatan tubuhnya yang belum siap bener untuk memulai aktifitas seperti semula. Sekembalinya dari sakit yang panjang, banyak yang berbeda ada diri RM. Sastro Sumitro. Selain perubahan pada tubuhnya, Kades Kembang Jati itu terlihat lebih pendiam. Cermin di kamarnya telah memberitahu tentang lemak-lemak yang hampir seluruhnya menyingkir dari badan yang padat berisi milik Kades muda itu. Tubuh tinggi tegap itu sekarang sudah kerempeng. Cekungan di mata dan pipi yang terlihat sudah tipis itu menandakan sakit yang dialami RM. Sastro Sumitro menyerang organ dalam tubuh jangkungnya. ❇❇❇ Sudah beberapa pagi Reina perhatikan suaminya. Seperti pagi ini, masih saja Kades muda itu kedapatan senyum-senyum sendiri. Pagi sebelum pukul 8.30 wib di atas kursi roda,

Hazel dan Gretel

Aku tahu kalian sudah mengenal Hazel dan Gretel. Ada banyak versi tentang kisah hidup mereka. Di sini aku akan berusaha menemui dua orang kakak beradik yang terkenal itu. Mereka pasti sekarang sudah sangat dewasa, meskipun belum tua bener. Mengingat pernah ada kabar bahwa kakak beradik itu sudah meninggal di hutan, ada ragu yang terselip ketika aku membuat rencana untuk mengunjungi mereka. Syukur ada kartu pos yang aku terima. Kartu pos bergambar foto Hanzel dan Gretel sedang tersenyum di depan rumah mereka inilah, yang membuatku akhirnya meluncur ke alamat mereka. Wanita muda yang menyambutku adalah Gretel. Cantik dengan senyum manisnya, tapi kenapa ada gurat kesedihan di wajahnya? Gretel : "Aku mengundangmu karena ada beberapa kabar yang beredar tentang kematian kami di hutan. Pasti kamu sudah tahu itu. Banyak orang mengira kami lari ke hutan karena orangtua menyiksa kami dengan kejam. Kabur, melarikan diri  ke hutan dan menemukan rumah yang terbuat dari permen, yang dihuni