Risalah Hati (1)
Pada titik tertentu aku merasa enggan melakukan apapun. Tidur. Yah, tidur yang panjang tanpa memikirkan apa-apa. Seperti hari ini, aku malas keluar rumah.
Mengapa ruang ini begitu pengap? Hampir jengah aku diam di dalamnya. Sebenarnya aku heran dengan diriku saat ini. Kungkungan ini membelenggu langkah, tapi aku tidak mampu berteriak. Apalagi memberontak.
Pagi yang seharusnya disambut dengan semangat, minimal ciptakan senyum, tapi kelelahan ternyata merenggut semuanya.
Malu bertemu orang-orang, enggan berbasa-basi pula. Aku hanya ingin mengurangi isi kepala. Mungkin mengharapkan sedikit beban saja agar kepala mampu tegak menatap langit.
Namun, kenyataan tetaplah kenyataan. Hal yang tak mampu dibohongi. Sekarang tidak hanya kepala yang memberatkan. Hati dan nurani juga ingin saling memberontak sementara aku sudah tidak punya kata.
Semestinya aku berani jujur pada diri sendiri bahwa semua ini harus disudahi. Diselesaikan dengan hati-hati. Mampukah aku merayu waktu agar mau memihakku?
--------------------
#Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan menulis ODOP7.
#oktober
#gruptokyo
#nulisodop7
#OneDayOnePost
Btw, risalah hati. Dari hatinya siapa itu kak? Hehehe...
BalasHapusHeheee
HapusBadmood 😁
BalasHapusKalau ditandai 1 pasti ada 2 dan seterusnya. Padahal jangan keterusan lho kembalikan senyum manis mu 😘😘😁😁😁
BalasHapus