Ulasan Cerita Historical Fiction (Rara Mendut / Roro Mendut)

.                Sumbet : Histori.id





Roro Mendut 
Karya : YB Mangunwijaya


.

Siapa yang tidak kenal YB Mangunwijaya, budayawan juga rohaniawan ini selalu berpihak pada wong cilik atau rakyat kebanyakan. Beliau juga dikenal sebagai penulis yang biasa dipanggil Romo Mangun. Meskipun beliau sudah mendahului kita, wafat pada tahun 1999, tetapi karya-karyanya selalu mengena di hati pembacanya. Salah satu tulisan tentang cinta asmara seorang Adipati dari Kadipaten Pati pada perempuan desa bernama Rara Mendut.

.

Tokoh buku Romo Mangun berjudul Rara Mendut ini sebuah kisah yang berlatar belakang zaman Kerajaan Mataram. Dapat dibayangkan pada masa ratusan tahun lalu hampir tidak ada perempuan yang boleh berpendapat, tapi seorang gadis bernama Rara Mendut telah berani mendobrak tradisi itu. 
.

Di Jawa Tengah sebuah desa di wilayah Kadipaten Pati tepatnya desa Teluk Cikal telah lahir seorang perempuan yang sudah berani menolak pinangan seorang adipati. Rara Mendut yang berparas cantik dan rupawan telah membuat pemimpin Kadipaten Pati itu jatuh hati. Dan berniat menjadikannya selir. Pada masa itu kedudukan perempuan dianggap lemah sehingga kaum lelaki mudah mempermainkan mereka. Apalagi laki-laki yang mempunyai kedudukan pasti akan mencari perempuan-perempuan lain meskipun sudah mempunyai istri sah. Dan perempuan seperti ini biasa disebut sebagai selir. 
.

Selain cantik dan rupawan Rara Mendut juga teguh pendirian. Dia menolak dipersunting oleh pemimpin Kadiparen Pati. Kadipaten taklukan Kerajaan Mataram itu dipimpin.oleh Adipati Pragolo II. Yang ternyata menolak memberi upeti pada kerajaan Mataram yang dipimpin.oleh Sultan Agung.
.

Rara Mendut diculik oleh prajurit utusan Adipati Pragolo II dan dipingit di Puri Kadipaten Pati. Diasuh tiga dayang atau tiga perempuan yang mengasuhnya. Dan saat itu Adipati Pragolo II dianggap pemberontak karena tidak memberi upeti pada Kerajaan Mataram. Sultan Agung sendiri memimpin penyerangan ke Kadipaten Pati. Namun, Adipati Pragolo II tidak mampu ditembus senjata Sultan Agung karena ada kere waja atau baju zirah yang melindungi tubuh pemimpin Kadipaten Pati tersebut. Melihat keadaan demikian Ki Nayadarma sebagainpemegang payung raja mohon ijin untuk mencoba membunuh Adipati Pragolo II. Sultan Agung mengijinkan dan meminjamkan tombak baru klinting tombak milik raja Mataram itu sebagai senjata Ki Nayadarma. Adipati Pragolo II pemimpin Kadipaten Pati itu akhirnya tewas karena lengah sehingga tombak baru klinting mampu menembus tubuh sang Adipati yang tidak tertutup kere waja. 
.

Kadipaten Pati dilumpuhkan. Tumenggung Wiraguna, sebagai panglima perang Kerajaan Mataram menyita semua harta milik Kadipaten Pati. Termasuk Rara Mendut. Dan Panglima Perang itu pun terpesona oleh kecantikan gadis cantik desa Teluk Cikal itu. Tumenggung Wiraguna pun berniat menjadikan perempuan muda itu menjadi selirnya. 

Namun, pendirian Rara Mendut benar-benar teguh. Dia tetap menolak pinangan panglima perang Mataram itu. Rara Mendut dengan lantang memberitahu jika dia sudah mempunyai kekasih seorang pemuda desa yang tampan bernama Pranacitra anak Nyai Singabarong, saudagar kaya raya. Tumenggung Wiraguna marah besar ditolak. Rara Mendut diancam harus membayar pajak jika tidak mau menjadi selir panglima perang itu. 
.

Rara Mendut memilih menbayar pajak. Dan dia minta ijin untuk jualan rokok di pasar. Rokok Rara Mendut laku keras. Di sini Romo Mangun piawai membuat cerita semakin seru dan menarik. Orang-orang bahkan rela membeli rokok yang telah dihisap oleh gadis cantik kekasih Pranacitra itu. 
.

Meskipun Rara Mendut tetap dipingit di kerajaan sehingga selesai berjualan dia kembali ke kerajaan Mataram. Setelah dua kekasih bertemu di pasar mereka berniat kembali ke desa Teluk Cikal, tapi pelarian itu diketahui Tumenggung Wiraguna. Rara Mendut diseret kembalinke Kerajaan sedangkan Pranacitra dibunuh diam-diam. 
.

Romo Mangun membangun dengan sangat bagus sebuah ketulusan rasa  cinta tanpa pandang kedudukan. Setelah mengetahui kejasihnya dibunuh Rara Mendut pun bunuh diri di atas makam Pranacitra dengan keris milik Tumenggung Wiraguna yang diambil dari pinggang panglima perang itu.
.

Pemilihan tema cinta kasih yang sudah biasa menjadi tidak biasa dalam rangkaian kata Sang Penulis Senior Romo Mangun. Kerajaan Mataram sebagai setting juga digambarkan dengan jelas. 
.

Karakter tokoh utama sangat kuat. Dibalut konflik yang membuat pembaca ingin segera mengetahui ending-nya. 
Dan pembaca pasti merasa puas setelah membaca buku ini. 

___________________________________
Sumber : Histori.id








Sumber : Histori.id
#ulasanhicfic
#tantangan ODOP7
#tugaspekanke_3 
#dl11des19

#RCO6
#OneDayOnePost




























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Hitam Putih karya Andriyana

Biografi PJ Yah Dyah

Kumpulan Puisi Terbit di Storial.co Karya Gendhuk Gandhes