Buatmu


Buat Kamu
di sana

Aku tahu gelombang awan putih telah membatasi pandang,
Kerlip ribuan bintang yang masih kuharap membuat rasi indah untuk rasa itu tidak selalu menampakkan diri,
Seakan enggan melambungkan asa semu, 
Menolak lamunan akan dirimu menyubur,

^
Kau adalah kabut dalam pagiku,  malamku bahkan hari-hariku,
Meskipun aroma desahmu menjelma embun selesai hujan, 
tapi waktu telah mencipta jarak,

^
Tanpa perangko,  tanpa tukang pos coretan ini telah terangkai,
Saling menjalin rasa yang telah menyebar memenuhi relung hati sang alam,
Alun dan hentakan pucuk-pucuk perdu berusaha mengusir amnesia untuk meninggalkan aku,
Tulisan takdir tergaris jelas.
Mungkinkah kita mampu menembus aral?
Seperti masa itu tautan jemari kasih kita mampu meredakan badai,

^
Entah kapan Surat ini akan kau terima.

^
^

------------------------------------------------
Sidoarjo,  medio februari 2019
Dari aku di bumi.
Gendhuk Gandhes.




Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tantangan menulis dengan tema : Surat untuk Mantan.

Diselenggarakan oleh @katahatimenulis @amel widya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Hitam Putih karya Andriyana

Ulasan Cerita Historical Fiction (Rara Mendut / Roro Mendut)

Biografi PJ Yah Dyah