Dilema

Glen.

Masih di bawah langit malam aku berdiri tepat di mana malam itu aku menatap iris hitamnya. Berusaha memindai ke dalam hingga menyentuh organ vital tubuh pembuat empedu yang harusnya juga mampu menetralisir racun. Tetapi rasa ini memang bukan racun hanya saja senyum dengan lesung pipi kekasih sahabatku itu sudah mencandu. 
.
Sudah sekian puluh kali aku harus menggantikan posisi sahabatku untuk mendampingi kekasihnya.
.
'Glen,  tolong antar Cinta ke gramedia. Aku harus keluar kota lagi.  Ya ya ya?'
.
'Glen,  tolong gantikan aku mendampingi Cinta lomba pidato bahasa Jepang di propinsi.'
.
'Glen tolong ya .... '
.
Kemudian menyusul banyak kata 'tolong' lainnya. Puncak munculnya gelombang aneh yang membuat degub jantung terasa menyenangkan ketika Cinta kecelakaan. Proses menyalurkan darahku ke sistim peredaran pada tubuhnya itulah terasa kelepak kupu-kupu di perut.
.
Tanpa kata Cinta menggenggam jemariku dengan hujaman tatap lembutnya. Tatapan yang telah menjatuhkan rasa.
.
Hari ini....
Aku sudah tidak dapat menahan getar geletar rasa. Sengatan listrik tubuh telah melemahkan akal.
.
Namun, aku masih terpaku di malammu.

*
*

Cinta.
.
Dia sahabat kekasihku, tapi apa yang dilakukannya melebihi terhadap seorang teman.
.
Malam itu telah menganggu gejolak rasaku. Darahnya sudah mengalir di darahku.
.
Entah apa yang harus aku lakukan saat nanti kekasihku berjanji akan datang. Harapanku sudah beralih.

----------
Tulisan ini diilhami dari lagu milik Yura Yunita feat Glen Fredy berjudul Cinta dan Rahasia.
.
.
#katahatimenulisproduction
#katahatimenulischallenge
#katahati challenge10
#3

@amel widya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Hitam Putih karya Andriyana

Ulasan Cerita Historical Fiction (Rara Mendut / Roro Mendut)

Biografi PJ Yah Dyah